Keanekaragaman Budaya di Tengah Sungai: Sejarah Pasar Terapung di Kalimantan Selatan
Kamis, 22 Februari 2024
Culture
Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Martapura menandai kearifan lokal yang memadukan keharmonisan ekologi sungai dengan kehidupan sosial dan perdagangan. Dari dua pasar yang ada, Pasar Terapung yang terletak di tepi Sungai Barito tepatnya di Muara Kuin Kabupaten Banjarmasin Utara ini sudah berdiri kurang lebih 400 tahun, dan merupakan satu-satunya yang ada di nusantara. Sudah ada sejak ratusan tahun lalu, pasar terapung ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang ke Kalimantan Selatan.
Pada mulanya Sungai Barito, muara Sungai Kuin di Banjarmasin, dan Sungai Lok Baintan di Martapura, Kabupaten Banjar merupakan tempat dimana pasar terapung masih aktif. Barang dagangan yang dijual sebagian besar diproduksi oleh pedagang sendiri atau tetangganya. Selain menjual buah-buahan, ada juga kue tradisional, makanan tradisional, kerajinan tangan, dan oleh-oleh yang bisa dijadikan oleh-oleh. Para pedagang di Pasar Terapung Kuin tidak hanya masyarakat Kuin sendiri, ada juga pedagang dari Tamban, Anjir, Alalak, dan Berangas.
Kemudian, aktivitas perdagangan pasar terapung berkembang pesat, terletak di lokasi yang strategis pada pertemuan beberapa anak sungai, sehingga bertahan hingga saat ini. Aktivitas perdagangan di pasar ini dimulai sebelum matahari terbit, yakni dini hari hingga sore hari. Salah satu kekhasannya adalah masih seringnya terjadi praktik transaksi barter di kalangan pedagang, menandakan kuatnya hubungan sosial dan ekonomi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan perdagangan tersebut berkembang pesat, mengingat letaknya yang strategis di pertemuan beberapa anak sungai, dan masih bertahan hingga saat ini.
Kemudian, aktivitas perdagangan pasar terapung berkembang pesat, terletak di lokasi yang strategis pada pertemuan beberapa anak sungai, sehingga bertahan hingga saat ini. Aktivitas perdagangan di pasar ini dimulai sebelum matahari terbit, yakni dini hari hingga sore hari. Salah satu kekhasannya adalah masih seringnya terjadi praktik transaksi barter di kalangan pedagang, menandakan kuatnya hubungan sosial dan ekonomi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan perdagangan tersebut berkembang pesat, mengingat letaknya yang strategis di pertemuan beberapa anak sungai, dan masih bertahan hingga saat ini.
Dapat disimpulkan, Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Martapura merupakan dua pasar terapung tertua di Kalimantan Selatan yang berusia 400 tahun. Terletak di Sungai Barito, pasar ini menarik wisatawan dan pedagang dari berbagai daerah. Terletak di pertemuan beberapa anak sungai, pasar-pasar ini berkembang pesat karena lokasinya yang strategis dan hubungan sosial dan ekonomi yang kuat. Transaksi barter masih banyak dilakukan oleh para pedagang, yang menunjukkan ketahanan pasar dan signifikansi budaya.